Mendekatkan diri
dengan siswa bukanlah hal yang buruk. Dekat dengan siswa berarti guru memiliki
hubungan yang baik dengan siswa dan memberi mereka ketenangan pikiran dan
kenyamanan saat belajar dengan guru.
Siswa memiliki beragam latar belakang
dan karakter sehingga menjadikan tantangan bagi guru untuk membangun kedekatan
antara guru dengan siswa Namun, guru yang cerdas harus mampu memahami dan
mengenali potensi siswanya agar dapat menemukan metode pengajaran yang tepat.
Guru harus mampu memahami dan mengenali
potensi siswanya agar dapat menemukan metode pengajaran yang tepat. Tentu saja,
harapanya agar para siswa akan belajar dengan baik dan mencapai tujuan belajar
mereka dengan baik.
Hal ini penting untuk membangun
hubungan yang baik antara guru dan siswa dan untuk memfasilitasi kegiatan
belajar mengajar. Dengan cara ini, secara otomatis mendorong kesuksesan dan
mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan.
Melalui hubungan yang harmonis antara
guru dan siswa, siswa antusias belajar dan dapat mengikuti proses pembelajaran
dengan semaksimal mungkin. Membangun hubungan yang baik antara guru dan siswa
terdengar sederhana dan biasa-biasa saja.
Hal ini ternyata menjadi tantangan
tersendiri bagi para guru baru yang baru memasuki dunia pendidikan. Salah satu
cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan keharmonisan antara guru dan siswa
adalah dengan metode hypnoteaching.
Hypnoteaching merupakan improvisasi
dari metode pembelajaran yang menggunakan sugesti positif untuk menjangkau alam
bawah sadar siswa. Hipnosis sebenarnya adalah kombinasi dari hipnosis,
komunikasi, psikologi, dan teknik pengajaran di kelas.
Dalam menyampaikan materi, guru
menggunakan bahasa bawah sadar, bahasa yang persuasif. Hal ini menimbulkan
minat khusus bagi siswa. Kata Hypnoteaching adalah gabungan dari dua kata
hipnosis dan teaching. Hipnosis berarti mensugesti dan teaching berarti
mengajar.
Hypnoteaching adalah seni berkomunikasi
dalam proses pendidikan dengan menjelajahi alam bawah sadar, sehingga siswa
menjadi fokus, santai dan merangsang pemikiran saat mereka menyerap topik yang
diberikan.
Dalam hypnoteaching, guru bertindak
sebagai penghipnotis dan siswa bertindak sebagai subjek atau orang yang
dihipnotis.
Guru tidak harus menidurkan siswa saat
menghipnotis, namun praktik siswa memberikan bahasa yang menarik saat
berkomunikasi dengan siswa sehingga apa yang disampaikan guru sesuai dengan
harapan siswa.
Bahasa yang disampaikan tersebut harus
mudah dipahami oleh anak didik karena sangat tidak mungkin bila melakukan hipnosis
tanpa suyet paham akan maksud dari si penghipnotis
Langkah-langkah penerapan tinik Hypnoteaching
Hypnoteaching adalah ilmu dengan
langkah-langkah dalam pelaksanaannya, yang merupakan puncak dari penerapan
model pembelajaran. Langkah-langkah tersebut sebagai berikut:
1. Niat dan Motivasi
Diri
Keberhasilan
seseorang tergantung pada niatnya untuk terus berusaha dan berjuang untuk
sukses. Niat besar dan tekad yang kuat mendorong tingkat motivasi dan komitmen
yang tinggi
2. Pacing
Pacing berarti
mencocokkan posisi, gerak tubuh, bahasa, dan gelombang otak dengan orang lain
dan siswa. Pada dasarnya, orang cenderung lebih suka berinteraksi dengan teman
yang memiliki banyak kesamaan.
3. Leading
Leading berarti
membimbing atau mengarahkan sesuatu. Ini terjadi setelah proses pacing
berjalan. Siswa akan merasa nyaman dalam lingkungan belajar dimana mereka
berlangsung.
4. Menggunakan kata kata
positif
Langkah ini merupakan
langkah pendukung dalam melakukan pacing dan leading. Penggunaan kata positif
ini sesuai dengan cara kerja pikiran bawah sadar yang tidak mau menerima
kata-kata negatif.
5. Berikan Pujian
Salah satu hal
penting yang perlu diingat guru adalah adanya reward dan konsekuensi logis
dalam proses pembelajaran. Pujian adalah hadiah untuk meningkatkan harga diri.
Pujian ini merupakan bagian dari konsep diri seseorang.
6. Modelling
Modelling adalah
proses menunjukkan contoh melalui bahasa dan tindakan. Hal ini sangat penting
dan merupakan salah satu kunci keberhasilan atau kegagalan hypnoteaching.
0 comments:
Posting Komentar