RAGAM INFORMASI DARI GURU UNTUK SEMUA PELAKU PENGERAK PENDIDIKAN AGAR TERCIPTANYA BANGSA YANG MAJU DAN BERMARTABAT MENUJU INDONESIA EMAS 2045

04/09/20

Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla SE

 Jusuf Kalla lahir di Watampone, 15 Mei 1942 merupakan anak kedua dari 17 bersaudara. Semasa muda, Kalla banyak menghabiskan waktu untuk berorganisasi kepemudaan. Pengalaman berkecimpung dengan organisasi berhasil mengantarkan Kalla untuk menjadi orang kedua di Indonesia pada tahun 2004-2009.

Awal nama Kalla dikenal pada tahun 1968, saat dirinya menjadi CEO NV Hadji Kalla. Di bawah kepemimpinan Kalla, perusahaan NV Hadji Kalla berkembang kian pesat. Dari semula hanya sekedar bisnis ekspor-impor menjadi meluas ke bidang perhotelan, konstruksi penjualan kendaraan, kelapa sawit, perkapalan, real estate, transportasi, peternakan udang, dan telekomunikasi.

Karir politiknya bermula saat dirinya menjabat sebagai ketua Pelajar Islam Indonesia (PII) cabang Sulawesi Selatan pada tahun 1960-1964. Berlanjut menjadi ketua HMI cabang Makassar pada tahun 1965-1966. Tak puas sampai di sana, pada tahun 1967-1969 Kalla menjadi ketua Dewan Mahasiswa Universitas Hasanudin dilanjutkan sebagai ketua Dewan Presidium Kesatuan Aksi Mahasiswa Indonesia (KAMI) pada tahun 1967-1969.

Bakat dagang yang diturunkan oleh sang ayah rupanya tak menguap sia-sia. Sebelum terjun di dunia politik, Kalla sempat menjabat sebagai Ketua Kamar Dagang dan Industri Daerah (Kadinda). Anak dari pasangan H. Kalla dan Athirrah ini dulunya dikenal sebagai pengusaha muda dari perusahaan milik keluarga bendera Kalla Group. 

Pada tahun 1965, setelah pembentukan Sekretariat Bersama Golongan Karya (Sekber Golkar), Kalla terpilih menjadi ketua Pemuda Sekber Golkar Sulawesi Selatan dan Tenggara (1965-1968). Di tahun yang sama, saat Kalla tengah menyelesaikan tugas akhir, dirinya terpilih menjadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan periode 1965-1968. Karir politik Kalla seketika melesat saat dirinya terpilih menjadi anggota Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada tahun 1982-1987 mewakili Golkar dan pada tahun 1997-1999 mewakili daerah.

Sebelum terpilih menjadi ketua umum partai Golkar pada tahun 2004, Kalla sempat terpilih menjadi Menteri Perindustrian dan Perdagangan RI di masa pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid selama enam bulan (1999-2000). Pada masa kepemimpinan Presiden Megawati Soekarnoputri, Kalla kembali diangkat menjadi menteri. Kali ini sebagai Menteri Kesejahteraan Rakyat Republik Indonesia (Menko Kesra), di tengah jalan Kalla mengundurkan diri karena berniat maju mencalonkan diri sebagai Wakil Presiden mendampingi calon presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Kemenangan telak membuat pasangan SBY-JK melenggang menuju istana negara untuk disahkan sebagai presiden dan wakil presiden periode 2004-2009. Dengan terpilihnya presiden dan wakil presiden baru tersebut merupakan pasangan hasil pemilihan pertama langsung dari rakyat Indonesia.

Selepas jabatan sebagai wakil presiden pada tahun 2009, suami dari Mufidah Jusuf dan ayah dari lima orang anak serta sembilan cucu ini menjabat sebagai ketua Palang Merah Indonesia periode 2009-2014.

Pada bulan September 2011, Kalla mendapatkan gelar Doctoral Causa keempatnya dari Universitas Hasanudin Makasar bidang perekonomian dan politik. Saat ditanya komentarnya, dirinya berpesan bahwa, jangan pernah memberikan jualan politik yang berisi janji-janji, tetapi bagaimana masyarakat adil dan sejahtera terwujud. Pemimpin yang membina kemakmuran tanpa  pemerataan adalah masalah besar. Keadilan boleh susah, tetapi harus susah bersama. Maju dan sejahtera pun harus bersama.e

Slain itu, pada Desember 2011 Kalla berhasil mendapatkan penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang dan Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011.n

Peghargaan lain diberikan kepada Kalla yakni penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera 1912 pada bulan Januari 2012 dan penghargaan The Most Inspiring Person pada bulan dan tahun yang sama disematkan atas prestasi yang telah diukir. Penghargaan tersebut diberikan oleh Men's Obsession, majalah prestasi dan gaya hidup.n

Kini, di tengah kesibukannya sebagai ketua umum Palang Merah Indonesia, Kalla masih menyempatkan waktu untuk bermain dengan cucu-cucu kesayangannya. Dia juga terpilih sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Dewan Masjid Indonesia (DMI) dalam Muktamar VI DMI untuk periode 2012-2017.a

Pda tanggal 19 Mei 2014, Kalla resmi menjadi pendamping Jokowi dan maju sebagai calon wakil presiden Indonesia periode 2014-2019. Pasangan Jokowi-JK ini akan melawan pasangan Prabowo-Hatta pada pemilu presiden tahun 2014 yang dilaksanakan 9 Juli 2014

Pendidikan
  1. Fakultas Ekonomi, Universitas Hasanudin Makasar, 1967.
  2. The European Institute of Business Administration Fountainebleu, Prancis (1977)
Karir
  1. Ketua Umum Palang Merah indonesia, 2009-sekarang
  2. Wakil Presiden Republik Indonesia, 2004-2009 
  3. Ketua Umum DPP Partai Golkar, 2004-2009
  4. Anggota Dewan Penasehat ISEI Pusat, 2000–sekarang
  5. Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, 2001-2004
  6. Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia, 1999-2000
  7. Ketua Dewan Pertimbangan Kadin Indonesia, 1997-2002
  8. Komisaris Utama PT. Bukaka Singtel International Organisasi, 1995 – 2001 
  9. Direktur Utama PT. Kalla Inti Karsa, 1993-2001
  10. Ketua IKA-UNHAS, 1992–sekarang
  11. Komisaris Utama PT. Bukaka Teknik Utama, 1988-2001
  12. Direktur Utama PT. Bumi Sarana Utama, 1988-2001
  13. Wakil Ketua ISEI Pusat, 1987-2000
  14. Ketua Umum KADIN Sulawesi Selatan, 1985–1997
  15. Ketua Umum ISEI Sulawesi Selatan, 1985-1995
  16. Anggota MPR-RI, 1982–1999
  17. Direktur Utama PT. Bumi Karsa, 1969-2001
  18. CEO NV Hadji Kalla, 1968-2001
  19. Anggota DPRD Sulawesi Selatan dari Sekber Golkar, 1965-1968
Penghargaan
  1. Doktor Honoris Causa dari Universitas Hasanuddin, Makassar
  2. Doktor HC dibidang perdamaian dari Universitas Syah Kuala Aceh pada 12 September 2011
  3. Doktor HC dibidang pemikiran ekonomi dan bisnis dari Universitas Brawijaya Malang pada 8 Oktober 2011
  4. Doktor HC dibidang kepemimpinan dari Universitas Indonesia pada 9 Februari 2013
  5. Penghargaan BudAi (Budaya Akademik Islami) dari Universitas Islam Sultan Agung Semarang
  6. Penghargaan Tokoh Perdamaian dalam Forum Pemuda Dunia untuk Perdamaian di Maluku, Ambon, 2011
  7. Penghargaan Dwidjosowojo Award dari Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera
  8. The Most Inspiring Person
Oleh: Atiqoh Hasan
Sumber : Merdeka.com
Share:

0 comments:

Posting Komentar

Translate